JO AND A
“Baby
stop breakin my heart, you hurt me no more next time, I hope you got that boy,
hey boy please come be alright hey girls better make it right, hey boys we got
you back got you back got got you back”
begitulah sepenggal lirik lagu yang dinyanyikan seorang gadis berambut
hitam panjang dengan guitar akustik yang bersender pada tubuhnya, ia tak henti
bernyanyi sampai sebuah suara menginterupsinya.
“Ana,
nyanyi mulu, kerjaan udah beres belum ?” ucap seorang gadis berambut pendek
dengan penampilan eksentrik, make up yang anti mainstream dibalut dengan baju
yang tak kalah nyentrik. Ana hanya mengacungkan jempol kemudian melanjutkan
lagunya. Hal in membuat si gadis berambut pendek geram kemudian melemparkan
sebungkus roti dan sekotak susu ke arah Ana
“Apaan
sih Kinan, lempar sembarangan kalau susunya tumpah gimana ? kan sayang”
“Iya
sayang, ntar aku belliin lagi”
“Idih
nggak nyambung” dan mereka pun tertawa bersama
“Eh
gimana kerjaan ?” Kinan memulai percakapan
membuat gadis yang masih setia memegang gitar itu memasang wajah malas
“Nanyain
kerjaan mulu, kapan kmu nanyain kabarku beb”
“Idih
najis nih anak, aku normal woy..” ucap Kinan sambil bergidik ngeri
“Ahahahah,
priksa aja tuh di PC kerjaan udah beres dan siap tayang”
“Serius?
Dari malam begadang disini dong?”
“Iya
Bawel..”
“Ya
udah sambil aku periksa hasil editanmu nyanyiin lagu photograph ok?”
“oke,
seporsi makan siang ya “
“Dih
murah amat mbak bayaran nyanyinya”
“Iya
deh tau yang Jabatan lebih tinggi, aku yang Cuma rakyat jelata ini mah apa
atuh”
Dua
gadis itupun kembali melanjutkan kegiatan mereka, saat mereka sedang serius
melakukan kegiatannya masing – masing. Sesosok laki – laki tambun menghampiri
mereka diikuti beberapa orang dibelakangnya.
“Kinan, Ana kemari “ perintah
laki-laki tambun itu dengan galak. Ana yang masih konsentrasi bernyanyi seolah
tak mendengar teriakan itu, dan Kinan yang tengah sibuk mereview kerja Ana
memang tak mempedulikan panggilan itu. Si laki-laki tambun itu pun geram,
kemudain menjewer kedua telinga gadis muda itu.
“Aduh
duh, apaan sih “ Bentak Kinan dengan wajah jengah
“Lah
kupingku “ respon Ana datar
“Kalian
berdua itu ya, dipanggil gak denger-denger melayang ke dunia mana tadi ?”
“Maaf
pak, saya kan lagi ngereview hasil kerja bocah tengil satu ini” ucap Kinan
sambil menunjuk ke Ana
“Tengil?
Kok aku tengil, sih beb” ucap Ana sambil berusaha merangkul Kinan
“Jijik
ih” ucap Kinan sambil menjauh dari jangkauan tangan Ana
“Stop,
kalian berdua ini, apa-apaan, malu tau diliat tamu. Lama – lama saya bisa
stress punya crew kayak kalian” ucap laki – laki tambun itu
“
Tamu ? “ ucap mereke berdua serempak.
“Iya,
kalian gak sadar apa ada tamu, tuh” ucap laki – laki tambun itu menunjuk ke
sosok seorang laki - laki tinggi
berkulit putih, memakai kaus abu-abu yang dipadukan dengan celana jeans biru,
dan wajah tampan yang tengah di hiasi senyum, menambah kesan manis dan ramah.
“Kenalin
ini, Andrew Lee, anak nya pak Adam Lee, pemilik production house ini” ucap
lelak tambun itu.
“Kinan”
ucap Kinan sambil mengulurkan tangan dengan senyum lebar
“Joana”
ucap Joana dengan datar
“
Selama beberapa bulan ke depan, anaknya pak Adam akan magang disini, untuk
mengamati proses pembuatan produksi, jadi kalian harus membantunya “
“Oke
Pak, jadi dia ditaruh di divisi kita nih pak Tambun? Opss” ucap Kinan sambil
menutup mulutnya
“Tambun?
Nama saya bukan Tambun, siapa yang kasih julukan? Nama bagus bagus Budi kok
dipanggil Tambun” ucap pak Budi cerewet
“Joana
pak “ ucap Kinan
“Lah
kok? Bu..bukan , bukan saya pak , serius” ucap Joana sambil menunjukkan dua
jari nya sebagai tanda perdamaian. Sementara Andrew hanya tertawa melihat
kelakuan mereka yang ajaib.
“Sudahlah,
saya kesini mencari Kinan, mau minta tolong”
“Tolong
apa pak?” ucap Kinan malas
“Tolong
jadi translator untuk Mr Andrew selama ia magang disini, ia tidak bisa bahasa
Indonesia, sedangkan bahasa Inggris juga tidak seratus persen. Kamu bisa bahasa
Korea kan Kinan?”
“Korea?
Saya bisanya mandarin pak, Joana tuh jago pak”
“Ana,
kamu jadi translator ya, ku tinggalkan pak Andrew disini, kalian berdua yang
urus”
“Nah
loh, pak , pak” ucap Joana, memanggil pak Budi yang telah pergi jauh
“Ini menyebalkan “ Ucap Joana dalam Bahasa Korea
“Apa yang menyebalkan ?” Andrew tiba –
tiba berbicara menyahut ucpaan Joana
“Duh,
lupa kalau dia paham, kebiasaan pakek bahasa Korea biar orang pada nggak
ngerti. Eh ini malah disuruh jadi translator”
“Udah
An kerjain aja, ganteng ini” ucap Kinan enteng
“Gue
masih punya kerjaan lain Kinan, ngapain ngurusin bayi gede kayak dia”
“Kerjaan
mu kan udah beres buat hari ini, udah sekali –kali refreshing ama cowok ganteng
. Ajak keliling kantor kenalin satu – satu ke staff. Kali aja abis ini kamu
naik pangkat” ucap Kinan
“Naik
pangkat ? nggak butuh “ Ucap Joana lesu
“Jadi kamu translator baru saya ?” Ucap
Andrew
“Sementara ini iya” ucap Joana ketus
“Andrew, senang berkenalan dengan gadis semanis kamu
Joana, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik”
“Males” ucap Joana ketus
“Apa?” Ucap Andrew
“Bukan apa – apa, ayo kuantar berkeliling” Joana berusaha berucap sebiasa mungkin.a
Post a Comment