MASALAHLU (Part 2)
“Hai” mereka semua
datang dan saling menyapa, Tiffany kesusahan dengan gaunnya tapi tetap
menghampiri
kami,
Jessica yang cool,
Hani
dan Harumi yang
cerewet, Yana
yang cantik dan tiba-tiba datang
Sandra
yang sok polos. Jika bukan karena Tiffany mungkin aku sudah
malas melihat Sandra dengan tampang sok lugunya itu. Sebaiknya aku cepat-cepat
pergi. Ketika aku berbalik dan berpura-pura ingin mengambil makanan,
terintrupsi oleh suara bass seseorang,
“Lama
tidak berjumpa Ayu, kau semakin Ayu[1]
saja” Suara itu, aku paling membencinya,
terutama cara dia memangiku.
“Kak
Sandy kenapa datang telat, kau tau aku sedih sendirian di party ini” Ucap
Sandra dengan nada sok polos, heol aku membencinya
“Its okay
babay, Iam here right now” Ucap Sandy sok romantis
“Hey
kalian berdua bisakah bermesraan di tempat lain?” ucapku, tanpa sadar nadaku
berubah jadi ketus
“Tenanglah
Ayu, kau masih belum bisa melupakan masa lalu ?” Sandy memandangku dengan
tatapan remeh
“Masa
lalu, yang mana? Lagipula aku datang kesini dengan seseorang” ucapku, yang
tanpa kusadar membuat teman – temanku mengalihkan pandangan padaku tak
terkecuali Tiffany, si pengantin yang sedang asyik berselfie ria tadi.
“Benarkah”
ucap mereka serempak
“Kau
datang dengan siapa? Hani dan Harumi kompak bertanya
“Apa kau
membawa pacarmu? “ Bahkan Jessica yang dingin saja ikut berkomentar duh aku
harus cepet- cepet kabur nih. Disisi lain kulihat Sandy memandangku, tatapannya
seolah-olah berkata “ benarkah ? kau
tidak mungkin membawa siapa siapa”
“Ehm,pacarku
sedang mengambil minuman, oh,,itu dia datang “ mereka semua pun menoleh ke arah
seorang laki-laki tampan yang sedang membawa dua gelas minuman.
Maafkan
aku, aku harus berbohong, aku bisa membayangkan mereka berdua tertawa di
belakangku, jika aku terlihat semakin terpuruk.
“Wah dia
tampan, dimana kau mengenalanya? Ucap Hani antusias
“Ayo
kenalkann kami padanya” Duang,,,aku tidak berpikir kalau mereka semua akan
memintaku memperkenalkan,padahal aku asal tunjuk saja tadi.
“Kalau
kau tidak mau mengenalkannya, biar kami yang kenalan sendiri” Ucap Harumi
ngotot
“Kak
Amel, kau tidak usah berbohong sejauh itu, aku tau kau masih jomblo, kau malu
pada aku dan Sandy kan?” Sandar si sok polos membuka mulut jahatnya
“Benarkah?”
ucap sahabatku bersamaan ini membuatku jengkel.
“Baiklah
aku akan membawanya kemari” ucapku pada akhirnya.
Aku pun
menghampiri laki-laki yang kutunjuku tadi, dia masih membawa dua minuman
ditangannya, kuambil salah satu minuman itu. Kulihat dahinya mengernyit heran
“Maaf
Nona, minuman itu bukan untuk …..” Ucapnya
“Aku tau,
minuman ini bukan untukku kan? Ehm tuan boleh aku minta tolong sekali ini saja”
ucapku memelas
“Minta
tolong?” ucapnya mengulang ucapanku
Aku hanya
mengangguk mantap merespon pertanyaannya.
“Apa kau
datang dengan seorang gadis?” ucapku lagi
“Aku
sendirian” Tuhan, terima kasih aku akan rajin beribadah setelah ini
“Maukah
kau berpura – pura, jadi pasanganku ?” ucapku sambil menundukkan kepala
“Apa
untungnya untukku?”
“Kau bisa
membawa salah satu baju di butik ku gratis. Bagaimana?” Ucapku Bangga
“Tunggu,aku
bahkan tidak mengenalmu dan kau memintaku berpura-pura jadi pasanganku?
Memangnya kau ini siapa nona?” ucapnya ketus
“Kau,
tidak mengenalku, lalu kenapa kau memakai edisi spesial dari rancanganku? “
ucapku dengan wajah tak mengerti
“Ah,
kalian berdua kenapa hanya berbicara berdua?”Ucap Jessica tiba –tiba datang.
Menyadari Jessica datang. Aku buru-buru menggandeng tangan laki-laki ini
“Ah..romantis
sekali” Hani dan Harumi mengucapkan bersamaan diikuti wajah mereka yang di
imut-imutkan
“Ah,
kenalkan ini pasanganku namanya..” Ucapku terhenti
“Alfred”
Lkai-laki disebelahku menyela ku tiba-tiba
“Aku
Hani, ini Harumi, yang dingin itu Jessica, yang cantik itu Yana, dan yang
menikah di pelaminan itu Tiffany, teman kami” ucap Hani anthusias
“Kalian
tidak memperkenalkan kami?” ucap Sandy dengan suara bass nya
“Ou iya
Honey, kenalkan ini Sandra dan ini..”
“Sandy,
mantan Ayu” ucap Sandy menyela perkataan ku. Tanpa kusadariSandra sedang
cemberut melihat Sandy memperkenalkan dirinya sebagai mantanku. Rasanya ini
tidak mungkin berakhir dengan mudah.
“Alfred”
Ucap Tiffany yang mendadak turun dari pelaminan karena melihat teman se gang
nya berkerumun
“Kak”
kau
pacaran dengan Amel ?” Ucap Tiffany
Jadi dia
adik Tiffany, aku melihat horor ke semua orang. Kulihat Sandra tersenyum licik
seolah mengejekku, aku menunduk pasrah, tiba-tiba ku dengar laki-laki
disampingku berbicara.
“Gadis
ini pacarku” ucapnya sambil tersenyum kearahku, aku hanya memasang wajah
bingung dengan mulut sedikit terbuka dan mata melotot. Ini benar – benar tidak
akan berakhir dengan mudah.
Post a Comment