RINDU YANG MENUMPUK
Apa kau ingat sunset yang kita habiskan bersama di sore itu?
Atau kau masih ingat terik matahari yang kita lewati bersama
tanpa peduli kulit yang menggelap?
Aku masih ingat, setiap judul buku yang kita baca bersama di
perpustakaan
Atau tingkahmu yang bersembunyi dibalik rak buku untuk
menghindari giliran menghafal
Aku rindu senyummu, yang dulu selalu kau tunjukkan tanpa
kuminta
Aku rindu mencicipi masakanmu
Aku rindu ketika kita bermimpi bersama
Kau yang berceloteh tentang mimpimu dan aku yang mendengar
Tanpa sadar aku juga ikut bermimpi
Bermimpi bisa tetap mendampingimu mencapai mimpimu
Aku rindu denganmu yang selalu menerimaku yang jarang bicara
Tetap berada disampingku meski kadang aku terlalu serius
memecahkan rumus fisika yang rumit
Aku rindu kamu yang dulu selalu mendengarkan ceritaku yang
tidak masuk akal
Aku rindu kamu yang dulu memelukku sambil menangis
Aku rindu kamu yang selalu bermain denganku selepas sekolah
Rindu ini begitu menumpuk, bahkan sang waktu sampai jemu
jika aku berkata tentang rindu
Dia bahkan menertawanku
Karena kamu adalah putih dan aku hitam
Kamu baik dan aku tidak
Kamu melepas dan aku menunggu
Kamu curiga dan aku percaya
Karena kamu membenci dan aku merindu
Ah... terlalu banyak kata rindu, mungkin sang waktu benar
aku harus segera berhenti
Post a Comment