What Do You Know Of Love?
Ketika kamu mencintai seseorang dengan sepenuh hati, maka kamu tidak akan pernah benar-benar merasa lelah. Kata lelah hanya sekedar luapan emosi sesaat ketika kita tidak mendapatkan respon yang sesuai dengan ekpetasi kita. Banyak yang mengatakan cinta tidak harus memiliki. Cinta tidak membutuhkan timbal balik. Cinta tidak harus dua arah. Dan cinta akan membuatmu merasakan bahagia melihat orang yang kamu cintai bahagia, meskipun itu dengan orang lain. Menurutku itu semua hanya kata penyemangat untuk dirinya sendiri karena penolakan dari seseorang. Atau mungkin karena diam.
Tidak akan ada yang mengatakan bahwa itu semua salah, Tidak!. Semua orang bebas untuk memaknai kata cinta. Bahkan belum ada yang benar-benar menemukan definisi yang tepat untuk satu kata ini. Jika kita bisa memaknai apa itu kata benci secara sepemahaman antara satu orang dengan yang lainnya, maka lain halnya dengan kata cinta. Jika kamu bertanya pada orang satu per satu apa itu benci maka hampir semuanya akan mengatakan bahwa benci adalah perasaan tidak suka yang timbul didalam hati ketika melihat atau menemui sesuatu. Tetapi jika kamu bertanya kepada orang-orang apa itu definisi dari cinta, maka tidak semua akan memiliki pandangan yang sama.
Pendapat si A mengatakan cinta adalah sesuatu yang indah dan menimbulkan perasaan yang memberikan kesan bahagia ketika kamu menemui sesorang atau sesuatu. Pendapat si B mengatakan cinta adalah perasaan ingin berjuang dan memperjuangkan sesuatu atau seseorang. Pendapat si C mengatakan cinta adalah suatu perasaan yang nyaman ketika kamu berada di dekat sesuatu atau seseorang. Dan bahkan jika kamu bertanya kepada si D dia akan mengatakan cinta adalah sesuatu yang menyakitkan dan memberikan kesan seperti sengatan listrik di jantungmu.
Jika kita bertanya kepada masing-masing orang mengenai apa definisi cinta, maka kamu akan bisa membuat seri buku melebihi seri buku Harry Potter dan kamu hanya perlu memberikan judul di halaman depan buku tersebut dengan kata-kata “definisi cinta dari umat manusia”
Banyak sekali cerita mengenai cinta. Beberapa bahkan menjadi legenda. Siapa yang tidak tahu mengenai kisah cinta Romeo dan Juliet, Rose dan Jack dalam kisah tragis Titanic atau jika kita masuk dalam konteks tokoh Indonesia mungkin cerita Habibie dan Ainun bisa dimasukkan dalam kategori tersebut. Mereka adalah tokoh-tokoh yang dijadikan role model dalam menjalin hubungan kisah cinta. Kisah cinta yang membuktikan bahwa hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Mereka semua terpisahkan oleh kematian. Romeo dan Juliet dengan ending mati bersama. Jack Dowsens yang mati karena berusaha menyelamatkan sang kekasih Rose Dewit Buketter. Sedangkan, Pak Habibie yang terpisahkan oleh kematian Ibu Ainun karena serangan suatu penyakit. Kisah cinta yang menyentuh bukan? Adakah yang tidak menitihkan air mata ketika melihat film kisah cinta mereka? Jika ada, mungkin Anda saat itu sedang tidak merasakan indahnya jatuh cinta.
Ketika menyaksikan kisah cinta kita hanya terfokus pada pemeran utama si pelaku yang saling mencintai. Lalu bagaimana dengan pihak ketiga yang mungkin menyimpan perasaan dengan salah satu pemeran utamanya? Kebanyakan, akan memberikan julukan pada pihak ketiga “si pengganggu”. Tapi, taukah anda bahwa apa yang dirasakan dan dialami oleh si pihak ketiga juga termasuk dalam kisah cinta? Kisah cinta yang berakhir tragis dan tidak bahagia tentunya. Kisah cinta yang berakhir dengan melihat orang yang dia cintai berlari dan bergandengan tangan dengan orang lain selain dirinya. Hmmm, bagi anda yang pernah merasakannya jangan baper. Anda bukan berada di dunia film. Anda berada di dunia nyata dan Anda berhak untuk memulai dan membangun kisah cinta Anda.
Dikirim Oleh: Dhirga Raya
Post a Comment