"Move On" - Part 1
“Ahh.. rasanya aku selalu saja begini, galau tak terkira setiap tanggal 9 gini , apa aku beneran masih belum bisa move on?? Padahal aku membencinya sangat sangat di dalam hidupku, dan aku menyesal pernah mengenalnya di hidupku. Kuputuskan mulai hari ini aku akan memulai hari yang baru tanpa cowok, cinta dan kepalsuan yang ada You Can Do It !! Let’s Go To Be Move On !!.”
Nama ku Almira Cantika kelas XII SMK Gerindra di Jakarta Pusat, aku termasuk populer di sekolahku (Kata teman-teman) banyak yang ingin berteman denganku terutama anak laki-laki dan tak diragukan lagi banyak juga yang memusuhiku terutama siswi-siswi perempuan dan juga barisan para mantanku yang kesal karena aku memutuskannya tanpa sebab (Katanya) Helloww?? Siapa juga sih yang mau memutuskan hubungan tanpa ada masalah, ya itu akan kita bahas selanjutnya.
Pagi ini Almira berangkat ke sekolah dengan mata yang lumayan sembab tapi detak jantungnya begitu lancar dan nafasnya menghembuskan kebahagiaan, Why Not?? Secara gituh yang selalu menambah masalah dalam hidupnya sudah berlalu begitu saja semalam dengan debat kecil semua pun berakhir.
Yaa.. Mulai saat ini dirinya menjadi Jomblowati dan buat apa malu? Almira memang menginginkannya karena merasa lebih bebas jika begini walaupun sisa semalam menyisakan luka yang menganga di hati dan fikirannya (Baper). Hahh.. Tidak ada lagi yang menjempunya tiap pagi, Bbm dan messenger sejenisnya seketika menjadi angker tanpa canda tawa si Dia bahkan ocehan menyebalkan darinya
“Aarrggghhh…” Geram Almira lirih “Sepertinya aku masih belum bisa move on.. aisshh dia adalah orang yang paling aku benci!!” Gertak Almira dalam hati, Ia mengambil headset dan mp3 dalam tasku kemudian mulai memutar sebuah lagu.
“Bertemu denganmu ku mulai jatuh hati padamu.. sikapmu yang membuatku..” Iringan suara dengan gitar mengalun dan melantunkan sebuah lagu yang tak asing di telinganya , Langkah nya menuju sekolah terhenti
“Kenapa dia.. kenapa dia selalu muncul di setiap saat??” batin nya. Almira pun mencoba tersenyum untuk mencairkan seluruh toksin yang ada di fikirannya agar aura positif mulai menyebar kembali, “Aku tidak takut mengingatmu, aku bisa menghapusnya.. akan kubuktikan kamu tak berharga ada di fikiran dan hati ini.. kamu tak pernah ada atau hadir.. kamu .. kamu adalah orang yang aku benci saat ini dan seterusnya” Batin nya, Almira pun menggeser baris lagu ke lagu selanjutnya karena ia tidak mau mendengarkan lagu menyebalkan itu dan ia segera kembali berjalan menuju sekolah.
Yaa.. Mulai saat ini dirinya menjadi Jomblowati dan buat apa malu? Almira memang menginginkannya karena merasa lebih bebas jika begini walaupun sisa semalam menyisakan luka yang menganga di hati dan fikirannya (Baper). Hahh.. Tidak ada lagi yang menjempunya tiap pagi, Bbm dan messenger sejenisnya seketika menjadi angker tanpa canda tawa si Dia bahkan ocehan menyebalkan darinya
“Aarrggghhh…” Geram Almira lirih “Sepertinya aku masih belum bisa move on.. aisshh dia adalah orang yang paling aku benci!!” Gertak Almira dalam hati, Ia mengambil headset dan mp3 dalam tasku kemudian mulai memutar sebuah lagu.
“Bertemu denganmu ku mulai jatuh hati padamu.. sikapmu yang membuatku..” Iringan suara dengan gitar mengalun dan melantunkan sebuah lagu yang tak asing di telinganya , Langkah nya menuju sekolah terhenti
“Kenapa dia.. kenapa dia selalu muncul di setiap saat??” batin nya. Almira pun mencoba tersenyum untuk mencairkan seluruh toksin yang ada di fikirannya agar aura positif mulai menyebar kembali, “Aku tidak takut mengingatmu, aku bisa menghapusnya.. akan kubuktikan kamu tak berharga ada di fikiran dan hati ini.. kamu tak pernah ada atau hadir.. kamu .. kamu adalah orang yang aku benci saat ini dan seterusnya” Batin nya, Almira pun menggeser baris lagu ke lagu selanjutnya karena ia tidak mau mendengarkan lagu menyebalkan itu dan ia segera kembali berjalan menuju sekolah.
Almira mulai memasuki kelas XII beberapa siswa terlihat sedang bersenda gurau di tempat duduk nya masing-masing, Almira pun menuju kursi tempat duduknya kemudian meletakkan seluruh barang-barangnya
“Almira… Pagii..” Sapaan hangat yang terdengar tak asing ditelinga ini, dia adalah Fany sahabatku sejak SMP dan kami pun melanjutkan ke jenjang SMK yang sama pula,
“Hai..” Sapa ku singkat sambil tersenyum samar ,
“Haha.. Kamu gausah maksain gitu ihh senyumnya jelek tau.” Celoteh sahabatku itu sambal merangkulku manja,
“Haha iyadeh aku kalah.. aku cuman sedikit galau.” Ucapku lesu,
“Haiihh yasudah aku tau kok masalahnya apa.. udah jangan difikirin lagi, mungkin itu bukan yang terbaik untuk kamu, So lepaskan saja .” Cerocos Fany tanpa koma dan spasi,
“Ihh.. kamu itu lho sok tau banget, awas ya..” Teriakku sambal berusaha mencubit hidungnya yang imut,
“Aaa.. ampunn.. “ Teriak Fany sambal berlari ke luar kelas, Almira pun mulai mengejarnya
“Awas ya kamu..” Teriak Almira *Brukkkkkk..*
“Awwww…” Jerit ke dua orang yang bertubrukan salah satunya adalah Almira. Almira mengusap sikunya yang membentur ujung pintu kelasnya
“Almira… Pagii..” Sapaan hangat yang terdengar tak asing ditelinga ini, dia adalah Fany sahabatku sejak SMP dan kami pun melanjutkan ke jenjang SMK yang sama pula,
“Hai..” Sapa ku singkat sambil tersenyum samar ,
“Haha.. Kamu gausah maksain gitu ihh senyumnya jelek tau.” Celoteh sahabatku itu sambal merangkulku manja,
“Haha iyadeh aku kalah.. aku cuman sedikit galau.” Ucapku lesu,
“Haiihh yasudah aku tau kok masalahnya apa.. udah jangan difikirin lagi, mungkin itu bukan yang terbaik untuk kamu, So lepaskan saja .” Cerocos Fany tanpa koma dan spasi,
“Ihh.. kamu itu lho sok tau banget, awas ya..” Teriakku sambal berusaha mencubit hidungnya yang imut,
“Aaa.. ampunn.. “ Teriak Fany sambal berlari ke luar kelas, Almira pun mulai mengejarnya
“Awas ya kamu..” Teriak Almira *Brukkkkkk..*
“Awwww…” Jerit ke dua orang yang bertubrukan salah satunya adalah Almira. Almira mengusap sikunya yang membentur ujung pintu kelasnya
“Ahhh.. memar” desahnya pilu,
“Ohh.. maaf kak, maaf aku ga sengaja soalnya .. ..” Siswa itu tak lagi melanjutkan kalimatnya dan matanya tak berhenti berkedip menatap Almira yang sedang mengusap sikunya yang terluka sambil meniupnya perlahan, Almira pun menengok ke orang yang bertubrukan dengannya
“Lho?? Inu??” Bisik Almira lirih,
“Eh.. sorry saya gatau ka, kaka luka ga?.” Ucap Inu sambil tersenyum dan melirik ke tangan Almira yang terlihat memar dan tergores, Almira pun segera menyembunyikan tangannya yang terluka ke balik badannya,
“Haha.. gapapa kok nu, kamu mau kemana kok buru-buru?” Sahut Almira mengalihkan pandangan Inu yang ingin melihat kearah luka di sikunya,
“Aduh kak aku bener-bener minta maaf, aku mau ke lapangan ka.. kan hari ini upacara dan kaka jadi protokolnya, kaka lupa?” Jelas Inu yang heran melihat Almira melongo kaget,
“Oh iyaa.. Yaampun aku lupa.. makasih ya nu udah ingetin.. next time kita ngobrol lagi okeh??” Ucap Almira cepat kemudian menghilang di segerombolan siswa siswi yang mulai menuju ke lapangan untuk upacara awal bulan, Inu pun menatap kepergian Almira sampai bayangan punggungnya menghilang di sekumpulan anak lain dan kemudian dia tersenyum simpul
“Kaulah yang ada di hatiku.” Bisik Inu lirih kemudian melangkah juga menuju kearah lapangan. Para siswa dan siswi mulai terkumpul di lapangan sesuai barisannya masing-masing dan terlihat rapi, Mata Inu menjelajahi barisan para petugas upacara yang ada di depannya dan tatapannya terhenti di barisan tengah , Siswi berparas cantik, putih dan mancung berbandana ungu di depan sana tengah membaca susunan upacara
“Kak Almira.. Manisnya..” Batin Inu lirih. “Ehem.. siapa si yang lu liatin daritadi?? Mira maksud lu?? Dia kan mantan gue pea.” Sahut Haikal berbisik di belakang Inu.
“Yeh.. udeh mantan ini Kal.. ahh udahlah jangan ngobrol, ntar masuk guru BK tau rasa loh.” Sahut Inu singkat sambil membenahi letak jam tangannya, Haikal pun kembali ke tempatnya semula
“Lo gak mungkin dapetin Almira, dia gak akan bisa move on dari gue” Batin Haikal sambal tersenyum sinis di belakang Inu tanpa Inu sadari itu.
“Ohh.. maaf kak, maaf aku ga sengaja soalnya .. ..” Siswa itu tak lagi melanjutkan kalimatnya dan matanya tak berhenti berkedip menatap Almira yang sedang mengusap sikunya yang terluka sambil meniupnya perlahan, Almira pun menengok ke orang yang bertubrukan dengannya
“Lho?? Inu??” Bisik Almira lirih,
“Eh.. sorry saya gatau ka, kaka luka ga?.” Ucap Inu sambil tersenyum dan melirik ke tangan Almira yang terlihat memar dan tergores, Almira pun segera menyembunyikan tangannya yang terluka ke balik badannya,
“Haha.. gapapa kok nu, kamu mau kemana kok buru-buru?” Sahut Almira mengalihkan pandangan Inu yang ingin melihat kearah luka di sikunya,
“Aduh kak aku bener-bener minta maaf, aku mau ke lapangan ka.. kan hari ini upacara dan kaka jadi protokolnya, kaka lupa?” Jelas Inu yang heran melihat Almira melongo kaget,
“Oh iyaa.. Yaampun aku lupa.. makasih ya nu udah ingetin.. next time kita ngobrol lagi okeh??” Ucap Almira cepat kemudian menghilang di segerombolan siswa siswi yang mulai menuju ke lapangan untuk upacara awal bulan, Inu pun menatap kepergian Almira sampai bayangan punggungnya menghilang di sekumpulan anak lain dan kemudian dia tersenyum simpul
“Kaulah yang ada di hatiku.” Bisik Inu lirih kemudian melangkah juga menuju kearah lapangan. Para siswa dan siswi mulai terkumpul di lapangan sesuai barisannya masing-masing dan terlihat rapi, Mata Inu menjelajahi barisan para petugas upacara yang ada di depannya dan tatapannya terhenti di barisan tengah , Siswi berparas cantik, putih dan mancung berbandana ungu di depan sana tengah membaca susunan upacara
“Kak Almira.. Manisnya..” Batin Inu lirih. “Ehem.. siapa si yang lu liatin daritadi?? Mira maksud lu?? Dia kan mantan gue pea.” Sahut Haikal berbisik di belakang Inu.
“Yeh.. udeh mantan ini Kal.. ahh udahlah jangan ngobrol, ntar masuk guru BK tau rasa loh.” Sahut Inu singkat sambil membenahi letak jam tangannya, Haikal pun kembali ke tempatnya semula
“Lo gak mungkin dapetin Almira, dia gak akan bisa move on dari gue” Batin Haikal sambal tersenyum sinis di belakang Inu tanpa Inu sadari itu.
Almira berjalan menuju TU untuk merapikan barang-barang sisa upacara tadi, dari belakang munculah Haikal yang sedang membawa gitar dan tanpa sengaja saat Almira membalikkan badan tatapannya bertemu dengan Haikal, degup jantung nya seketika berhenti dan rasa ngilu dihatinya kembali muncul
“Ah.. MANusia seTAN itu lagi..” Batin Almira sebal, Haikal pun menunduk saja seolah tak melihat bahwa ada Almira sedangkan Almira tetap berjalan seperti biasa dengan wajah datar
“Akan aku buktikan kamu yang menyesal dan aku yang akan baik-baik saja, kamu yang memulai permainan ini dan kamu pemain utamanya dan aku hanya mengawasinya saja.” Batin Almira sambal terus melangkah kearah depan,
“Almira kenapa ya?? Dia terlihat baik-baik saja tanpa gue? Dia harusnya menyesal hubungannya berakhir sama gue!” Geram Haikal sambal mengeratkan genggamannya di gitarnya.
“Ah.. MANusia seTAN itu lagi..” Batin Almira sebal, Haikal pun menunduk saja seolah tak melihat bahwa ada Almira sedangkan Almira tetap berjalan seperti biasa dengan wajah datar
“Akan aku buktikan kamu yang menyesal dan aku yang akan baik-baik saja, kamu yang memulai permainan ini dan kamu pemain utamanya dan aku hanya mengawasinya saja.” Batin Almira sambal terus melangkah kearah depan,
“Almira kenapa ya?? Dia terlihat baik-baik saja tanpa gue? Dia harusnya menyesal hubungannya berakhir sama gue!” Geram Haikal sambal mengeratkan genggamannya di gitarnya.
Inu berjalan menuju kelasnya, disana sudah ada Haikal yang duduk diatas meja bergitar ria diiringi suara teman-temannya,
“Woyy sini nu, ngapain lu disitu?? Sini gitaran bareng.” Sapa Haikal ke Inu yang mulai berjalan memasuki kelas dan kemudian mulai berbaur dengan kelompok Haikal
“Iye bawel amat dah ..” Sahut Inu sambal tersenyum, Inu pun mulai mengeluarkan ponselnya dan mulai asik sendiri , Haikal pun memperhatikan Inu dan mulai merasa sedikit penasaran
“Gue gak akan biarin semudah itu buat lu, liat nanti.” Batin Haikal, Inu telah larut dalam dunia nya sendiri karena sedang chatting an dengan Almira.
oleh: Ovy Mastia
“Woyy sini nu, ngapain lu disitu?? Sini gitaran bareng.” Sapa Haikal ke Inu yang mulai berjalan memasuki kelas dan kemudian mulai berbaur dengan kelompok Haikal
“Iye bawel amat dah ..” Sahut Inu sambal tersenyum, Inu pun mulai mengeluarkan ponselnya dan mulai asik sendiri , Haikal pun memperhatikan Inu dan mulai merasa sedikit penasaran
“Gue gak akan biarin semudah itu buat lu, liat nanti.” Batin Haikal, Inu telah larut dalam dunia nya sendiri karena sedang chatting an dengan Almira.
oleh: Ovy Mastia
*Part 2 coming soon stay tune on SETERAHDEH.COM
Post a Comment